persika2011@gmail.com

Sabtu, 19 Februari 2011

MENGECEWAKAN!
Penantian panjang Kenny Dalglish tampil di Eropa berakhir mengecewakan. Harapannya membawa Liverpool mengalahkan Sparta Praha pada leg pertama babak 32 besar Liga Europa gagal terpenuhi.


Dalglish harus menunggu selama 9.394 hari untuk terlibat lagi dalam kompetisi di Benua Biru. Terakhir kali dia tampil di Eropa saat menghadapi Juventus di final Liga Champions 1984/1985, ketika berseragam Liverpool di Heysel Stadium, Brussels. Waktu itu ambisinya untuk meraih gelar keempat Eropa dihancurkan gol tunggal Michel Platini lewat titik putih pada menit ke-56. Setelah menanti selama hampir 26 tahun, Dalglish hadir kembali di ajang Eropa. Kali ini sebagai pelatih meneruskan tugas Roy Hodgson yang didepak. Dia bermaksud menghapus memori buruk masa lalunya dengan menundukkan Sparta di Generali Arena, Praha, dini hari kemarin. 

Sayang, keinginannya tidak tercapai lantaran The Reds hanya bisa bermain imbang 0-0. ’’Ini pertandingan yang sangat sulit. Kami seharusnya bisa lebih ofensif. Tapi, dengan banyaknya pemain cedera, yang terjadi justru sebaliknya. Hasil 0-0 saat tandang tidak terlalu buruk, meski juga tidak bisa dibanggakan,” ungkap Dalglish, dikutip Daily Mail. Entah efek tidak hadirnya Steven Gerrard atau akibat ditundanya pertandingan selama 15 menit sebelum bubaran lantaran fans Sparta melempar bom asap ke lapangan, performa Liverpool benar-benar mengecewakan. Pasukan Dalglish hanya tampil sempurna sekitar 10 menit pertama. 

Berikutnya, pertandingan cenderung membosankan. Ironisnya, jangankan gol, Liverpool tak mampu mengarahkan tendangan ke gawang. Selama 90 menit The Reds hanya melepas dua kali percobaan, dan keduanya melenceng dari sasaran. Sebaliknya, Sparta justru empat kali mengirim bola menuju gawang Liverpool. Beruntung, Liverpool masih punya kiper sekelas Pepe Reina yang bisa menjaga kesucian gawangnya. Ini kedua kalinya Liverpool bermain imbang setelah sempat memetik empat kemenangan beruntun di Liga Primer. Sebelumnya, mereka berbagi hasil 1-1 melawan Wigan Athletic di kompetisi domestik. Ini juga pertama kalinya lagi Liverpool gagal merobek gawang lawan sejak dikalahkan Manchester United 1-0 di Piala FA, 9 Januari lalu. 

Pada laga ini, Joe Cole juga melakoni laga perdananya pada era Dalglish. Ini juga merupakan laga ke-19 gelandang 29 tahun itu sejak direkrut Liverpool dari Chelsea musim panas lalu. Penampilannya bersama The Reds memang sangat minim karena sanksi, dari berbagai rentetan cedera hamstring dan lutut. Laga di ibu kota Republik Ceko ini memang tak mudah buat Cole melakukan comeback-nya. Namun, Dalglish menyatakan akan sabar menanti pemain timnas Inggris itu menemukan performa terbaiknya. ’’Ini laga pertama Cole sejak saya datang ke klub ini. Dia merupakan aset buat kami. Kami tak boleh membuatnya tertekan. Kami juga akan memberi waktu untuk menemukan performa terbaiknya,” tutur Dalglish, yang menggantikan Hodgson pada 8 Januari lalu. 

Setidaknya, peluang Liverpool untuk lolos ke babak 16 besar tetap terjaga. Sebab, leg kedua akan bergulir di Anfield, Kamis (24/2). ’’Kami belum tersingkir. Masih ada kesempatan berikutnya,” tandas Dalglish. Sementara bagi Sparta, hasil imbang ini memperpanjang catatan tidak pernah menang di semua kompetisi menjadi lima kali. Sebelumnya