persika2011@gmail.com

Sabtu, 19 Februari 2011

Selain treble winners,rekor tak terkalahkan di rumah adalah target besar Real Madrid. Musim ini, Los Blancos selalu menang di Santiago Bernabeu.

Sementara Jose Mourinho tidak pernah kalah kandang di liga bersama empat klub berbeda selama sembilan tahun. Kekalahan kandang di liga terakhir dialami The Special One di Estadio do Dragao pada 23 Februari 2002 ketika FC Porto secara mengejutkan menyerah 2-3 dari kuda hitam Beira Mar (Liga Portugal). Setelah itu, Mourinho tidak pernah lagi membawa Porto kalah di kandang saat liga hingga pindah ke Chelsea, Inter Milan, dan Madrid. Di Stamford Bridge dan Giuseppe Meazza, Mourinho juga tidak pernah merasakan pahitnya pil kekalahan kandang di liga (Liga Primer dan Seri A). Sementara sejak datang ke Estadio Bernabeu, kemenangan kandang 100% tercipta di Primera Liga, Copa del Rey, maupun Liga Champions.

Totalnya 19 laga. Sebab, tidak ada satu tim Spanyol maupun Eropa yang mampu menahan imbang atau mengalahkan Madrid dan Mourinho di depan Madridistas. Hasil negatif Madrid tercipta ketika pertandingan berlangsung di luar kota. Pada laga tandang, Madrid menelan dua kekalahan di Primera Liga dan satu di Copa del Rey (versus Levante). ”Yang paling penting bukan rekor, tapi gelar juara. Bila mengakhiri kompetisi tanpa gelar, rasanya akan sangat menyakitkan bagi para pemain. Karena itu, kemenangan dan raihan poin sempurna jauh lebih penting. Para pemain harus mampu tampil konsisten di setiap pertandingan agar tim ini tidak kehilangan poin. Saya percaya kepada mereka,” kata Mourinho dilansir Marca.

Fakta menunjukkan, dengan kondisi Barcelona yang sedang goyah setelah dua hasil negatif di Primera Liga dan Liga Champions, Madrid harus mampu mengambil keuntungan saat dini hari nanti menjamu Levante. Kemenangan atas Levante lewat aksi membanggakan akan memberi tekanan psikologis bagi Barcelona. Sebab, sukses itu akan membuat Los Blancos memperpendek selisih poin dari lima menjadi dua poin, meski mungkin hanya bertahan 24 jam, tergantung hasil Barcelona kontra Athletic Bilbao pada laga Minggu (20/2). Hasil positif atas Levante juga akan menjadi bekal sangat berharga Madrid menatap leg pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Olympique Lyon di Stade de Gerland, Selasa (22/2).

Pasalnya, setiap kali bertemu Les Gones di Liga Champions, Madrid selalu tidak mampu menampilkan kualitas terbaik. Dari enam pertemuan sebelumnya, Madrid hanya mampu menghasilkan tiga skor imbang sebagai pencapaian terbaik. Tiga pertandingan lain berujung kekalahan. “Liga Champions adalah kompetisi penting. Meraih hasil bagus di turnamen itu selalu menjadi misi setiap tim Eropa. Madrid sudah sangat lama tidak juara. Kami sangat rindu mengangkat trofi itu. Musim ini kesempatan terbuka lebar bila kami mampu menjaga konsistensi dengan tampil baik di setiap laga. Kami tidak boleh menyerah hingga kompetisi berakhir,” papar full back Marcelo kepada AS.

Untuk membuat para pemain utama Madrid fit menghadapi Lyon, Mourinho sepertinya akan melakukan rotasi. Para pemain cadangan yang selama ini duduk manis di bangku cadangan macam Lassana Diarra, Esteban Granero, Fernando Gago, Sergio Canales, hingga Pedro Leon sepertinya akan mendapat kesempatan tampil melawan Levante. Sebaliknya, pemain inti baru akan diturunkan menghadapi Lyon. Laga kontra Lyon tentu akan menjadi pertaruhan dan ujian besar bagi Madrid musim ini. ■m ridwan