persika2011@gmail.com

Rabu, 06 April 2011

FOKUS: Dominasi Wakil Inggris di Perempat Final Liga Champions
05-04-2011 07:32
John Terry, bertekad balas kekalahan dari United di final Liga Champions 2008. (Reuters)
John Terry, bertekad balas kekalahan dari United di final Liga Champions 2008. (Reuters)

Bola.net - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Manchester United, Chelsea, dan Tottenham Hotspur meneruskan tradisi Inggris menempatkan wakil-wakilnya memasuki laga puncak Liga Champions.

Ketiganya tak hanya dirangsang oleh fulus besar yang jadi magnet Liga Champions, tapi juga venue final di stadion keramat Inggris. Wembley.
Tiga wakil Inggris dikepung Spanyol dan Italia, dua kekuatan tradisional di fase ini, serta partisipasi wakil Jerman dan Ukraina.
Chelsea
Pertemuan Chelsea vs Manchester United mengingatkan kita pada memori final Moscow 2008. Saat itu harapan Chelsea untuk pertama kali mengangkat trofi digagalkan Cristiano Ronaldo dkk yang memberi gelar Liga Champions ketiga dalam sejarah Setan Merah.
Psy war kedua kubu pun sudah dimulai. Petr Cech mengatakan bahwa saat itu United tak benar-benar menang lawan Chelsea, hanya menang beruntung.
Sementara Sir Alex Ferguson mengatakan bahwa Roman Abramovich sangat terobsesi dengan Liga Champions, hingga mengeluarkan 50 juta pounds hanya untuk Fernando Torres, striker yang hingga pertemuan lawan United bahkan belum mencetak satu pun gol untuk The Blues.
Liga Champions menjadi satu-satunya harapan John Terry dkk mengangkat trofi musim ini, meski bukan jaminan posisi Ancelotti di Stamford Bridge.
Andre Villas-Boas yang baru saja mengantar Porto juara Liga Portugal tanpa tersentuh kekalahan siap mengikuti jejak seniornya, Jose Mourinho, melompat dari Porto ke Chelsea.

Mental Juara: Wayne Rooney dkk saat merayakan kemenangan United akhir pekan lalu di kandang West Ham. (foto: AP)

Manchester United
United dengan harapan treble winner yang masih terjaga, secara materi skuad Sir Alex Ferguson sekarang tak sekuat tahun 2008 lalu. Tapi secara mental, tak tertandingi. Menang 2-4 di kandang West Ham setelah tertinggal dua gol disebut Fergie sebagai "penampilan tim juara".
Krisis cedera pemain yang sempat menghantam United berangsur-angsur membaik. Rio Ferdinand dikabarkan telah berlatih dan bisa dimainkan lawan Chelsea, hanya John O'Shea, Rafael, dan Owen Hargreaves yang benar-benar belum bisa dimainkan.
Ketajaman Rooney dengan hattricknya di Upton Park menjadi modal penting United, termasuk onfire-nya Javier "Chicharito" Hernandez. United juga masih punya 'pemain yang terlupakan' Dimitar Berbatov.
Satu-satunya kendala United adalah faktor psikologis Stamford Bridge. Terakhir kali mereka bertanding di London, Fergie merasa dikerjai habis-habisan. Komentarnya pada wasit Martin Atkinson berbuah skorsing lima pertandingan yang masih berlaku di kompetisi domestik hingga sekarang.
Fergie boleh tersenyum karena laga di Stamford Bridge kali ini tak akan dipimpin Atkinson.
Siapa pun yang menang, Inggris dipastikan menempatkan wakilnya di semifinal.

Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale, mengejar waktu untuk pulih dan dimainkan pada perempat final Liga Champions. (foto: GettyImages)

Tottenham Hotspur
Butuh waktu lebih dari 50 tahun bagi Tottenham Hotspur melangkah ke perempat final Liga Champions. Spurs berpeluang mengikuti jejak Leeds United, tim non big four terakhir yang lolos ke semifinal satu dekade lalu.
Faktanya, lolos ke delapan besar Eropa, sejajar dengan tim-tim seperti Real Madrid dan Barcelona, menjadi prestasi fenomenal Spurs.
Tangan dingin Harry Redknapp membawa Spurs melewati hadangan dua tim kuat kota Milano, Inter Milan di fase kualifikasi grup dan AC Milan di babak 16 besar.
Di perempat final, lawan yang dihadapi Peter Crouch dkk adalah pemilik gelar Eropa terbanyak, Real Madrid.
Namun sembilan kali juara Liga Champions itu sedang goyah menyusul kekalahan mengejutkan 0-1 di kandang sendiri dari Sporting Gijon pada lanjutan La Liga akhir pekan kemarin serta masih cederanya mega bintang Cristiano Ronaldo.
Di liga domestik, The Lilywhites mengalami tren menurun. Mereka tak pernah menang lagi sejak menyingkirkan AC Milan. Berturut-turut Spurs dikalahkan Blackpool, ditahan seri Wolves, West Ham, dan terakhir Wigan.

Leonardo: Hapus duka Derby della Madonnina dengan kemenangan atas Schalke. (foto: GettyImages)

Dua semifinal lainnya
Inter Milan dengan rekor brilian saat menghadapi tim-tim Jerman, berusaha bangkit dari kehancuran di Derby della Madonnina dengan menyingkirkan finalis Piala Jerman tahun ini, Schalke 04.
Nerazzurri juga berpeluang menjadi tim pertama yang dua musim berturut-turut lolos ke final Liga Champions setelah rival sekota mereka, AC Milan, pada musim 1989/90 lalu.
Barcelona kembali berduel dengan Shakhtar Donetsk, tim yang mereka kalahkan dengan susah payah di Piala Super Eropa 2009 lalu. Shakhtar juga tercatat dua kali menang di Nou Camp.
Bukan rekor yang terlalu buruk untuk tim Ukraina pertama yang melaju ke perempat final setelah Dynamo Kiev di era keemasan duet Shevchenko - Rebrov lebih dari satu dekade lalu.
Modal lain Shakhtar, mereka tak terkalahkan di Donbass Arena selama hampir dua tahun.
Tapi sepak bola tak mengenal romansa dan matematika.
Lionel Messi dkk dengan sepak bola tiki taka-nya dan rekor delapan kemenangan beruntun di Nou Camp tetap diunggulkan untuk menyingkirkan Shakhtar dan bertemu Real Madrid di semifinal bertajuk El Clasico Eropa.(kpl/bola)